Tottenham Merindukan Punya Penyerang Nomor 9

Tottenham

Tottenham Hotspur merindukan punya penyerang bertipe nomor 9. Tanpa penyerang murni, The Lilywhites membuang banyak peluang saat kalah dari Newcastle United.

Tottenham kalah 1-2 saat bertandang ke markas Newcastle United St. James Park pada laga lanjutan Liga Inggris, Minggu (1/9/2024). Tuan rumah memimpin lebih dulu lewat tembakan Harvey Barnes di menit ke-37, namun gol bunuh diri Dan Burn di menit ke-56 sempat mengubah skor menjadi imbang. The Magpies memastikan kemenangan berkat gol dari Alexander Isak di menit ke-78.

The Lilywhites sebenarnya tampil dominan di laga ini. Mereka mencatatkan penguasaan bola sebesar 66 persen dibanding Newcastle yang hanya 33 persen.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim tamu juga lebih menekan dengan total bikin 20 tembakan dengan delapan on target. Sementara, Newcastle bisa menang meski cuma bikin tiga tembakan ke arah gawang dari sembilan percobaan.

Efektivitas di depan gawang menjadi pembeda di laga ini. Newcastle punya Isak sebagai penyerang nomor 9 yang punya insting gol bagus. Hal itu tak dimiliki oleh Tottenham.

ADVERTISEMENT

Manajer Tottenham, Ange Postecoglou memainkan Son Heung-min, Dejan Kulusevski, dan Wilson Odobert sebagai trio di lini depan. Ketiganya punya posisi alami sebagai sayap. Spurs memang tak punya penyerang bertipe nomor 9 sejak kehilangan Harry Kane pada musim lalu.

Postecoglou mengakui tak adanya penyerang nomor 9 jadi salah satu faktor timnya gagal menang di laga ini. Meski begitu kegemilangan kiper Newcastle, Nick Pope juga jadi faktor lain.

Menurut Postecoglou, Tottenham tak punya masalah dalam bikin peluang. Pope jadi aktor utama sejumlah peluang Tottenham gagal berbuah gol dengan mencatatkan delapan penyelamatan.

“Ya, mungkin saja, tetapi saya tetap berpikir bahwa di luar itu kami memiliki beberapa peluang yang sangat bagus, sedikit lebih tenang. Salut untuk Pope, saya pikir dia bermain dengan sangat baik,” ujar Postecoglou dikutip dari Football London.

“Saya juga pikir kami bisa mengujinya beberapa kali lagi dengan pengambilan keputusan yang lebih baik. Bukan hanya peluang yang kami ciptakan. Saya pikir mungkin ada enam hingga 10 momen lain di mana kami bisa menciptakan lebih banyak peluang. Itu terus menerus menjadi masalah untuk kami yang coba kami pecahkan,” jelasnya.

(pur/adp) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *