loading…
Prajurit Kostrad melakukan defile. Foto/istimewa
Sebab Pangkostrad merupakan jabatan strategis di TNI Angkatan Darat (AD) yang diemban oleh Perwira Tinggi (Pati) dengan pangkat bintang tiga atau Letnan Jenderal (Letjen) TNI.
Mereka yang menduduki jabatan Pangkostrad, biasanya berpeluang menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) bahkan menjadi Panglima TNI.
1. Letjen TNI (Purn) Soeweno
Letjen TNI (Purn) Soeweno tercatat sebagai Pangkostrad ke-13. Pria kelahiran Pacitan, Jawa Timur pada 6 Juni 1929 ini merupakan prajurit pertama Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD) yang kini bernama Kopassus yang menjabat sebagai Pangkostrad.
Mengawali karier militernya sebagai Danki C, Soeweno kemudian dipercaya menjadi Wadanki A, kemudian Wadanki Sen, Danki C GBN IV Tegal, hingga Danki Instruktur I Satdik Caper RPKAD di Jombang.
Soeweno kemudian diangkat menjadi Kasi 2 Yon 2 Parako, kemudian Danki II Yon 2 Parako, Wadanyon 2 Parako, selanjutnya Danyon-2 RPKAD. Kariernya terus meningkat, Soeweno kemudian dipercaya menjadi Asops Puspassusad Linud, Wadan Pussandha.
Jebolan Sekolah Staf Komando Angkatan Darat (Seskoad) kemudian menduduki jabatan strategis sebagai Danpuspassusad Linud Kobangdiklat, Pangdam XVI/Udayana hingga Pangkostrad selama tiga tahun sejak 1983-1986.
2. Letjen TNI (Purn) Sahala RajagukgukAbituren Akademi Militer (Akmil) 1961 ini tercatat sebagai Pangkostrad ke-15 yang juga berasal dari Kopassus. Pria kelahiran Tapanuli Utara, Sumatra Utara pada 31 Desember 1938 merupakan prajurit Korps Baret Merah yang kenyang dengan pengalaman tempur di medan operasi.
Mengawali karier militernya sebagai Komandan Brigif 16/Wira Yudha kemudian Asops Kaskostrad, dia langsung diterjunkan ke medan operasi Timor Timur (Timtim) sekarang bernama Timor Leste sebagai Komandan Sektor C Dili/Timor Timur, kemudian Komandan Korem 164/Wira Dharma yang berpusat di Dili, Timtim. Selanjutnya, Panglima Kolakops TNI Timor Timur dan Panglima Koopskam TNI Timor Timur.
Lama bertugas di daerah operasi, Sahala Rajagukguk kemudian diangkat menjadi Pangdam XIII/Merdeka, selanjutnya menjadi Wakil Komandan (Wadan) Seskoad. Tidak hanya itu, dia juga diangkat menjadi Asops KSAD dan Pangdam IX/Udayana.
Setelah menjabat territorial, Sahala Rakagukguk menduduki posisi penting di TNI AD sebagai Pangkostrad di era kepemimpinan Presiden Soeharto. Kariernya semakin meningkat, dia diangkat menjadi Wakasad. Sahala juga pernah menjadi Duta Besar Luar Biasa Berkuasa Penuh RI untuk India.